Setiap hari perangkat GPS memandu pemiliknya ketempat tujuan dengan aman. Dibutuhkan waktu selama 6.000 tahun untuk sampai sistem navigasi sepintar GPS.
Dalam sejarahnya manusia menggunakan gunung, pohon atau sungai sebagai petunjuk dalam perjalanan. Cara ini memang tidak efisien dan efektif untuk jarak yang lebih jauh. Dalam sejarah navigasi kemudian digunakan metode-metode ilmiah yang berkembang dari kebudayaan tertinggi di India dan Mesir sekitar 4.000 tahun sebelum masehi. Dengan bantuan ini pedagang, peneliti dan bahkan penjelajah dapat mencapai tujuan dengan pasti tanpa harus melihat titik-titik orientasi. Untuk mengkalkulasi rute awalnya digunakan trik dan beberapa satuan ukur seperti arah angin atau kedalaman.
Pada jaman awal modern, sistem navigasi ini kemudian di kembangkan lagi. Dengan Astrolabe dan Jacob Staff (tongkat jacob), sebuah alat untuk menentukan sudut langit, orang-orang Portugis, Belanda, Spanyol, dan Inggris dapat menjelajah hampir keseluruh dunia pada abad ke-15. Mereka hanya memperkirakan sudut Longitude. Pada abad ke-18 navigasi menjadi lebih akurat dengan penemuan Sextant dan pengembangan Chronometer. Mulai abad ke-20, muncul radio navigasi yang dapat menentukan posisi seseorang berdasarkan lokasi dari berbagai stasiun radio.
Navigasi satelit: Awal dari pada konsep GPS
Ide untuk membangun navigasi dengan satelit bermula dari seseorang peneliti ruang angkasa Jerman bernama, Karl Hans Janke, pada 11 mei 1993, ia mendaftarkan sebuah paten di Berlin untuk sebuah “Indikator Posisi, terutama untuk pesawat udara”, yang kemudian diberikan pada 11 November 1943. dalam paten tersebut, ia menggambar dua buah perangkat (satelit) yang saling berjauhan dan mengirim sinyal elektromagnetis secara permanen. Namun, Karl Hans Janke harus dikarantina karena menderita penyakit Schizophreni di daerah bekas Jerman timur dan akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 1988.
Di kemudian hari, idenya lalu di kembangkan, pada tahun 1978, AS mengirimkan satelit navigasi pertamanya ke orbit Bumi. Pada awalnya proyek ini hanya untuk keperluan militer, namun pada tahun 1983, proyek ini dibuka untuk sipil. Pemicunya adalah tragedi penembakan pesawat komersil Korea yang tersesat di atas wilayah bekas Uni Soviet. Kemudian, munculah GPS atau Global Positioning System pada tahun 2001, EU menetapkan proyek “GALILEO”, program navigasi satelit eropa. Sementara itu, bisnis marak dengan perangkat navigasi untuk semua orang, apalagi setelah militer AS menonaktifkan ketidak akuratan Artifisial pada sistem GPS sejak bulan Mei 2000.
Dengan munculnya Mobile Navigation Assistents (PNAs) sejak tahun 2005, perkembangannya sangat pesat. Pemain-pemain besarnya antara lain: produsen chip SiRF dan produsen sistem navigasi seperti TomTom, Navigation, atau Garmin. Saat ini, navigasi hanya merupakan sebuah fingsi dasar pada perangkat. Semua produsen berusaha menawarkan layanan yang unik.
Di masa depan, navigasi bakal mengarah pada Location Based Services (LBS), semua layanan yang di operasikan pada navigasi swasta. Selain itu, navigasi satelit akan dihubungkan dengan teknologi lain, sepeerti GSM, Wi-Fi, atau 3G.
Perjalanan sejarah navigasi:
Pada tahun 4000 Sm:
Dead Reckoning dan Navigasi Bintang,
Navigasi pertama kali dikembangkan di India dan Mesir. Petunjuk-petunjuk yang menonjol dan garis pantai yang di kombinasikan dengan parameter lain seperti arus, kedalaman, angin, kecepatan dan posisi matahari.
Pada tahun 1000 Sm:
Orang Eropa pertama di Amerika Utara,
Leif Eriksson dari Islandia menjadi orang Eropa pertama yang berlayar ke Amerika Utara dengan panduan navigasi bintang.
Pada tahun 1200 :
Kompas,
Kompas pertama kali muncul di Eropa. Tidak jelas apakah teknologi ini merupakan penemuan sendiri atau di impor dari Cina.
Diantara tahun 1400 sampai 1500:
Navigasi berdasarkan bintang,
Menggunakan Astrolabe dan Jakob Staff garis Latitude dapat ditentukan dengan tepat, namun posisi dalam arah Timur-Barat (Longitude) hanya dapat diprediksi saja.
Selain itu Pada tahun 1420 :
Navigasi menjadi ilmu pengetahuan,
Heinrich The sailor, anggota keluarga kerajaan Portugis, berkontribusi dalam pendirian Escola Nautica. Sekolah pelaut pertama di Eropa.
Pada tahun 1731:
John Hadley asal inggris, menemukan Octant yang merupakan penerus lansung Sextant. Penentu garis Latitude dapat memprediksi beberapa kilometer lebih akurat.
Pada tahun 1735:
Ditemukannya Chronometer oleh John Harrison dari Inggris, ia membuat satu dari empat jam dengan keakuratan tinggi yang menampilkan waktu Home Port dan dapat menentukan garis Latitude melalui perbedaan waktu.
Pada tahun 1941:
Peneliti asal Jerman, Siegefried Reisch, mengembangkan prinsip Inertial Navigation yang menghitung perubahan lokasi relatif berdasarkan akselerasi.
Pada tahun 1978:
Satelit GPS pertama dimulai,
Departemen Pertahanan AS memulai proyek “NAVSTAR” untuk keperluan militer yang merupakan cikal bakal dari GPS (Global Positioning System). GPS ini akhirnya digunakan juga untuk sipil pada sejak tahun 1983.
Pada tahun 1990:
Sistem Navigasi Mobile dimulai Mitsubishi dan Pioneer secara terpisah memperkenalkan navigasi GPS pertama didunian untuk mobil.
Pada tahun 2001:
Dimulailah proyek “GALILEO”,
Uni Eropa berencana membangun sebuah sistem navigasi satelit sendiri yang bakal selesai pada tahun 2013. sistem yang disebut “Galileo” ini sangat kompatibel dengan GPS.
Pada tahun 2005:
Setelah mouse GPS untuk notebook dan PDA, Akhirnya Mobile Navigation Assistents (PNAs) atau perangkat navigasi untuk mobile diluncurkan kepasaran.
Pada tahun 2007:
Handphone dengan seri N95 dapat digunakan sebagai sistem navigasi. Memang, ponsel dengan fungsi GPS sudah ada sebelumnya namun, nokia lah yang pertama kali membuat trobosan ini.
Kini dan masa depan:
Location Based Services
Penentuan lokasi bukanlah funsi yang utama. Sebagai feature penting, informasi akan dilengkapi dengan data lalu lintas aktual (seperti TMC dan TMC Pro) serta mengkaitkan posisi dan Driving Direction dengan layanan aktual seputar budaya, seni, dan bisnis.